Dalam Beternak kita mengenal 3 sistem breeding:
1. In Breeding:
Sistem breeding (peternakan)
yg mengawinkan saudara sekandung contoh
ayam di kawinkan dgn ayam lain yg masih
berasala dari satu jago dan babon...
2. Line Breeding:
sistem yg mengawinkan ayam yg masih sepupuan tdak berasal dari satu ayah dan
ibu tapi masih berasal dari satu kakek dan nenek
3. Cross Over Breeding:
Sistem yg mengawinkan
ayam yg bukan berasal dari satu ayah dan ibu
atau dari satu kakek dan nenek paling tidak
dalam 5 generasi...
Dalam sistem Inbreeding dan LineBreeding: masih
terdapat celah kelemahan yg besar terutama
dalam sistem Inbreeding yaitu menurunnya
kesehatan ayam tersebut,atau kesuburan ayam
tersebut karena terciptanya bawaan gen yg
hampir sebagian besar sama di mana dalam setiap gen menyembunyikan faktor2 kelemahan
(resesiv)...
(Subhanallah Islam sudah dari dulu
mengharamkan kawin dengan saudara kandung,
dan mensunnahkan untuk kawin dengan orang
yg bukan saudara slain mperbanyak saudara
juga mperbaiki gen2 tubuh,pdhal saat itu belum di temukan ilmu genetika)
Cross Over Breeding:
Sistem perkawinan ini merupakan salah satu sistem yg dapat paling tidak meprebaiki kelemahan dari setiap turunan dengan variasi gen bawaannya yang semakin luas, juga keunggulan2 dari setiap gen yg di bawa...
Semakin jauh hubungan saudara ayamnya
maka akan semakin besar coeefecient cross over
breedingnya dengan demikian akan semakin besar
vigur heterozigotnya dan akan semakin memacu
perbaikan sistem kesehatan,kestabilan mental
dan pertumbuhan ayam tersebut...
Maka yg Paling baik adalah dgn melakukan teknik beternak dgn cara cross over breeding dengan ayam yg berbeda ras atau trah.
Contoh I:
Jika Anda mengawinkan Birma (jago) dan Birma
(Babon), dimana ayam birma di kenal dgan sistem
ketepatan,kecepatan dan variasi pukulan, tetapi juga di kenal dengan kelemahan tulangan yg tipis
dan rapuh,..tentu anda tidak bisa berharap
anakan yg lahir dari turunan ini akan menghasilkan
anakan yg bertulang tebal, bagus
dan kuat..karena memang tidak ada dalam gen
bawaan induknya.. Tetapi kemudian anda menyilangkan Jago Bangkok, yg dikenal dgn Tulangan yg besar dan Bagus, tetapi juga di kenal dgn kelemahan teknik yg sedikit monoton...anda lalu menyilangkan jago ini dgn Babon Birma (yg dikenal dgn bawaan kelebihan dan kekurangannya).
Tentu dari hasil ternakan ini anda bisa mengharapkan akan melahirkan anakan ayam yg memiliki ketebalan tulangan yg cukup besar dan bagus serta kecepatan,variasi dan ketepatan pukulan karena sifat2 ini ada dalam gen bawaan induknya...
Contoh II:
Jika anda memiliki ayam pemacek mari kita sebut
dengan istilah P(a), kemudian melahirkan
keturunan F1(a) kemudian anda mengawinkan
ayam ini dengan hasil ternakan dari pemacek P
(b) yg melahirkan anakan F1(b), tentu anakan yg
lahir bawaan gennya akan jauh lebih variatif dari pda gen bawaan F1(a) atau F1(b), teknik pemulian
ini di gunakan untuk mndapatkan keturunan yg
lebih kompleks kelebihannya melalui beberapa
kali pemulian.. Atau anda juga bisa memadukan dua
konsep beternak antara Cross Over dan Line Breeding, contoh: dalam sistem genetika di kenal istilah sbb:
P = parental atau indukan
f1= fillial keturunan 1 (anak)
f2 = keturunan 2 (cucu)
lalu, Anda memiliki Jago (a)
sebagai Pemacek, lalu dikawinkan dgan 2 Babon brbeda trah misal Birma dan Bangkok, hasil anakan ini di sebut dgn sistem cross over breeding, lalu anda mengawinkan lagi anakan dari Jago (a) dan Babon Birma dgn anakan dari Jago (a) dan babon bangok untuk memiliki variasi yg lebih besar dari bawaan dan keunggulan gen masing2, maka sistem beternak ini di sebut sbagai perpaduan antara Cross Over dan Line Breeding...
Ada juga masukan bahwa: sifat tarung
anakan akan lebih dominan turun dari
babonnya, sedangkan tongkrongan alias tampilan
fisik akan lebih dominan dari pemaceknya (jagonya).. makanya salah satu cara menyeleksi babon dengan melihat tarungnya.. Ini untuk menyesuaikan tarung si Babon dg teknik tarung pemaceknya...
Misal: pemacek main atas, babon main atas maka anakan2 yg keluar jga rata2 akn main atas...
Dan ada banyak kesalah pahaman pengertian
dari peternak..biasanya mereka akan membeli
sepasang anakan jago dan betina dari indukan
(pemacek dan babon unggulan), membeli
sepasang tdaklah salah jika ini tdak d kawinkan
sesamanya, tetapi menjadi salah ketika anakan sepasang ini dikawinkan sesamanya karena ini d
sebut sebagai inbreed dgn tingkat coeffecient yg
tinggi (saudara kandung) yg awalnya di harapkan
untuk memiliki ayam yg kualitasnya sama
dengan induknya, memang secara penampilan :tulangan,warna bulu dan karakteristik sifat akan kurang lebih sama seperti indukan tetapi jika di tinjau dari segi ketahanan tubuh dari penyakit, kesuburan dan kekuatan mental akan jauh berbeda dari indukan ini disebabkan karena gen nya telah menjadi homozigot sangat lah besar tdak lagi mnjadi heterozigot..
Dan juga ada yg mengawinkan ayah
dan anak, atau anak dan ibu yg masih memiliki coeffecient inbreeding yg tinggi..
(Subhanallah di situlah Allah
mberikan akal pda manusia mbedakannya
dengan hewan, karena hewan perlu kita yg mengaturnya agar tdk trjadi perkawinan sperti hal d
atas tetapi manusia tlah memiliki akal sndiri
untuk tdak mlakukan hal trsebut).
Maka seorang peternak yg baik : akan merekam
semua silsilah keturunan ayam tersebut dgn
semua kelebihan dan kekurangan yg dimiliki oleh indukan2 yg di kawinkan, sampai ke
keturunannya..jadi jika anda membeli se ekor
ayam dari seorang peternak yg baik anda bisa
menanyakan silsilahnya dan sistem breeding apa
yg di pakai dan alasannya mengapa, shingga
anda bisa mengetahui keturunan dari ayam anda dan kelebihan2 gen dari ayam yg anda beli
brdasarkan turunannya..
Ini akan sangat mpermudah anda, jika anda ingin beternak lagi dari ayam yg anda beli tersebut. anda akan mudah mngidentifikasi ingin di ternakkan dgn
sistem apa dan kekurangan apa yg perlu di tutupi dan kelebihan apa yg perlu d tambah,
Sehingga akan mudah menentukan akan di silangkan (cross over) dengan ayam dari trah apa untuk menutupi kelemahan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar